13 Sep 2013

Tana Toraja, South Sulawesi

Di Tana Toraja, South Sulawesi
Kerbau cantik nan mahal :-)

- Jika ada kerbau yang di hargai sama bahkan melebihi harga sebuah rumah, Toraja lah tempat nya, harga kerbau disini mencapai ratusan juta rupiah. Kerbau dan babi sangat penting dalam upacara adat Toraja, terutama upacara kematian. Saya sangat beruntung pada saat ke Toraja bisa menyaksikan "pesta", upacara kematian sebuah keluarga berkasta tinggi, yang berarti upacara besar dengan banyak kerbau dan babi yang di sembelih.
Driver sekaligus pramuwisata kami Pak Anis yang mendapatkan info tentang adanya upacara ini. Para wisatawan bisa melihat prosesi upacara secara langsung. Di tempat upacara disediakan satu tenda khusus untuk wisatawan, atas usul Pak Anis kami membawa 1 dozen rokok (apa saja) untuk di berikan kepada panitia, semacam ijin bertamu :-).
Para wisatawan di suguhi kopi Toraja dan camilan khas Toraja. It is a good way untuk mengenalkan budaya lokal dengan sangat welcome dan ramah :-)
Arakan babi yang akan di sembelih di "pesta" upacara kematian di Toraja

Berfoto ria bersama anak-anak berpakaian adat Toraja

Tenda khusus bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan prosesi upacara
- Setiap kali berkunjung di suatu daerah, tempat yang ingin saya kunjungi adalah pasar traditional daerah tersebut, entah itu pada saat di Perancis atau di pedalaman Sumbawa. Begitu juga pada saat di Toraja.
Dari pasar traditional kita bisa membaca kebudayaan setempat, how they live and what they eat, and sometimes kita bisa menemukan souvenir khas dengan harga yang merakyat :-)
Saya beruntung, pegawai penginapan tempat saya tinggal menginformasikan bahwa hari itu adalah hari pasar (seperti kebanyakan daerah, pasar buka pada hari/tanggal tertentu saja). Dengan angkot saya dan Eni teman saya pergi ke pasar Bolu, pasar di mana kerbau-kerbau mahal di perdagangkan.
Waaawww..... ketika sampai yang saya liat adalah lautan kerbau dan manusia sedang berinteraksi :-)
Setelah puas melihat lihat kerbau cantik, kami mampir ke bagian pasar traditional yang menjual all things about local: sayuran lokal, sagu, kopi Toraja, hingga pakaian adat Toraja.
Kami menjumpai cabe unik seperti buah cherry. Menurut salah satu program di tipi (....*spot) cabe ini berasal dari India yang pedas nya No. 1 di dunia. Wowww ternyata di Toraja juga ada lho :-)
Pasar Bolu
Sagu, bahan makanan utama setempat
Cabe Toraja
- Treking adalah salah satu kegiatan yang jangan di lewatkan ketika berkunjung di Toraja. Alam nya sungguh luar biasa indah, dan sepanjang treking kita bisa melihat lebih dekat budaya rakyat setempat. Kesempatan treking saya dapatkan tanpa sengaja, ketika saat makan siang di sebuah rumah makan dengan view lembah Tinimbayo yang spektakuler. Kami bertemu 2 turis dari Jerman bersama 1 turis dari Jakarta. Setelah bertegur sapa dan mengobrol ringan kami memutuskan untuk treking bareng menyusuri lembah yang indah itu.
Pak Anis menurunkan kami di jalanan desa di sisi lembah itu dan berjanji akan menjemput kami di desa berikut nya, yang ternyata menempuh lebih dari 4 jam berjalan kaki.
Sepanjang treking yang menyenangkan itu kami melalui perkebunan kopi, pedesaan dengan rumah adat yang unik, sawah berundak dengan view lembah dan perbukitan, kuburan di tebing batu, bahkan prasasti batu menhir kuno. Kami juga mampir di tempat pengrajin senjata lokal dan tempat penggilingan padi tradisional.
Penduduk yang kami jumpai sangat ramah, ketika kami melewati salah satu rumah penduduk, mereka sedang memasak makanan lokal: ikan wader sungai di masak dengan sereh dan irisan pohon pisang muda, masakan ini kemudian di masukkan ke dalam bambu dan di bakar... rasanya so yummm!! sayangnya para bule engga berani mencoba, takut diare katanya haha...
View lembah dan anak-anak bermain di sawah
Kuburan di tebing
Batu Menhir tua
Mengamati Ibu Toraja yang sedang memasak wader in bamboo :-)
Ikan wader dan sayur batang pohon pisang, yang di bakar di dalam bambu

The Trekker :-)
- Kalo ke Toraja dengan budget nge-pas, menginaplah di Wisma Maria: murah, bersih dan yang paling saya suka adalah homemade bread nya. Roti tawar susu yang terenak yang pernah saya makan, disajikan hangat-hangat pada saat sarapan bersama kopi Toraja yang nendang. Wisma ini ternyata juga pilihan para backpacker asing, yang direkomendasi-kan oleh guide book luar karena terletak strategis di Rantepao, Toraja barat.
Breakfast di Wisma Maria

Bentor "becak motor" di Rantepao, Toraja
- Pengalaman yang engga bisa saya lupakan di penginapan ini, pada saat saya mandi tiba-tiba pegawai wisma nyelonong masuk ke kamar mandi sambil membawa sikat wc..... untungnya saya membelakangi pintu. Kami berdua teriak bebarengan karena kaget, seketika pegawai kecil itu lari dan meminta maaf berulang ulang... ya.. ya saya mungkin lupa bersenandung dan mengunci pintu wkwkwkwk....
Rumah Tongkonan, rumah adat Toraja

Tinimbayo Viewpoint

Sawah berundak di lereng-lereng lembah
Pssstttt... cute yang mana yaaa... ;-p
 to be continued......

Tidak ada komentar: