1 Mei 2015

Hot Chocolove

Is always passion if talking about chocolate. As I promise before here happy to share recipe of hot chocolate drink. 
I got this recipe from my friend and when I stayed at Belgium... Belgian Chocolate is so tasty..

Recipe for 1 cup

Basic Ingredients:
1 sdm penuh Coklat Bubuk
1 gelas susu (150 ml)
Gula sesuai selera

Method:
Step 1
Masukkan 1 sdm penuh coklat bubuk ke dalam cangkir
 Step 2

Tambahkan 1 sdm susu cair
Step 3
Mix well coklat dan sedikit susu hingga menyatu dengan baik
Step 4

Tambahkan sisa susu ke dalam cangkir, aduk rata. Panaskan di dalam microwave for 1 min 30 sec
Step 5
Susu setelah di panaskan, tambahkan gula sesuai selera. But the taste is better as original

Resep di atas adalah basic recipe. Which you can try some experimental recipes by adding other ingredients such as:
- Ganti coklat bubuk dengan dark chocolate. Caranya panaskan susu hingga cukup untuk mencairkan coklat batangan, buatlah seperti step 3 diatas, coklat di mixture dengan sedikit susu panas, setelah mix well masukkan the rest of hot milk. The taste will be better if you add more cream... of course will be more fat and fat ;-)
- Susu bisa di ganti dengan santan kental, prepare method nya sama dengan step-step di atas, atau santan kental bisa di masak kemudian di campur dengan coklat bubuk / dark chocolate. The taste is exotic! 
- Jika ingin rasa berbeda tambahkan bubuk kayu manis. Ingin rasa pedas? bubuk merica pun jadi, atau gunakan coklat batangan rasa cabe / merica. Which today it's also available chocolate with various taste.
- Seperti yang pernah saya coba di Luxembourg, hot chocolate drink nya sangat kental hampir seperti saus fla coklat. If you wanna that heavy one, mix coklat bubuk dengan 1 sdt tepung maizena, aduk dengan 1 sdm air, kemudian tambahkan susu panas atau masak dalam microwave seperti step di atas

Yummy kaann.... hot choco drink cocok di minum pas musim dingin, musim hujan, atau di daerah pegunungan... pas banget panas di dalam dingin di luar haha...

Mix choco with maizena



29 Apr 2015

Simple cook, Light taste

I am not expert in cooking, but I love cooking. My cooking style is very simple and quick, so that the taste is light. Here some of my simple cooking... most of them using garlic as the main ingredient.

Green Forest Saute (Ca Sawi Simple)

Bahan:
500 gr Sawi Daging (Pok coy) di potong acak
1 butir telur di kocok 
2 siung bawang putih di iris kasar
1 batang daun bawang di iris kasar
2 sdm minyak / margarin untuk menumis
1/2 cangkir air
1 sdm Saus tiram (optional)
1 Cabe merah besar buang biji nya iris serong
garam dan gula secukup nya
penyedap rasa secukup nya (optional)

Method:
- Kocok lepas telur kemudian goreng dengan 1 sdm minyak di acak setelah matang sisihkan (Scramble egg)
- Tumis bawang putih dengan 1 sdm minyak hingga harum, masukkan irisan cabe merah, tambahkan air kemudian masukkan sawi, di aduk
- Tambahkan garam, gula, penyedap rasa, saus tiram, daun bawang dan terakhir masukkan telur acak. Masak hingga matang

Jadi deeeh Ca Sawi yang simple. Cabe merah di sini sebagai perasa pedas, saya lebih suka menggunakan cabe merah besar karena dapat aroma cabe nya tapi tidak terlalu pedas. Jika kurang pedas bisa di buatkan kecap asin di beri potongan cabe rawit sebagai sambal.

Jika ingin berbagai rasa, bisa di tambahkan potongan ayam, seafood (udang, cumi, kerang) atau sosis. But if you wanna simple cook and light taste, then above recipe is the best choice ;-)


Green Forest


Ca Udang daun Bawang

Bahan:
250 gr Udang bersihkan
2 siung bawang putih iris kasar
1 batang daun bawang, potong kasar
2 sdm saus tomat
2 sdm saus cabe
3 tetes minyak wijen
1 buah cabe merah besar, buang biji potong serong
1 sdm minyak untuk menumis
Garam dan gula secukupnya

Method:
- Tumis bawang putih hingga harum, masukkan cabe merah, kemudian udang. Aduk rata
- Tambahkan saus tomat, saus cabe, minyak wijen, gula dan garam. Aduk rata
- Terakhir masukkan irisan daun bawang, masak hingga matang

Jadi deeeh Ca Udang yang sedap. Saya tidak menambahkan air dalam masakan ini karena udang sudah mengeluarkan kaldu yang sedap. Jika ingin sedikit berkuah bisa di tambahkan air beberapa sendok saja.
So simple kaan... 

Ca Udang Daun Bawang

19 Apr 2015

Overnight alias "keleleran" di KLIA

Selain Juanda International Airport di Surabaya, kalo di hitung-hitung bandara yang paling sering saya kunjungi hingga saya lumayan faham betul adalah KLIA, Kuala Lumpur International Aiport. Kemudian baru Cengkareng di Jakarta. Dan di antara ketiga nya tentu nya KLIA yang paling megah dan super besar... dengar-dengar pemerintah Malaysia menginvestasikan dana yang begitu besar untuk Aiport ini juga Airport kedua di Kuala Lumpur yaitu LCCT (Low Cost Carrier terminal) yang di dominasi oleh satu maskapai penerbangan budget saja.

Dalam perjalanan pulang dari Eropa, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi seorang sahabat yang bekerja di Kuala Lumpur. Setelah penerbangan panjang dari Brussels kemudian transit di Abu Dhabi hingga mendarat di Kuala Lumpur dengan total waktu perjalanan18 jam, saya tiba di KL jam 23:00 waktu setempat. Saya tidak begitu bisa tidur nyenyak di dalam pesawat dikarenakan terlalu capek, saya juga tidak planning stay di hotel di KL karena uang saku yang semakin menipis. Saya mencoba berhemat karena rencana di KL saya tinggal selama 4 hari, jadi harus di pas-pasin hehe... jadilah malam itu saya menekatkan bulat untuk tidur di Airport. Rencana awal sahabat saya itu akan menjemput saya ke-esokan pagi nya, namun apa daya ternyata rencana berubah karena sahabat saya weekend itu ada acara kantor hingga jam 5 sore, yaaahhh kebayang deh berapa lama saya harus menunggu dengan bawaan segudang: 1 koper besar, 1 hand bag tanggung dan 1 ransel... macam TKI saja

Kuala Lumpur International Airport


Hemmmm apes deh... akhirnya saya melirik brosur hotel di dalam Airport, dan semalam harga nya hampir 2 jutaan rupiah, itu pun sekelas bintang 2.... alamak engga deh. Saya kan travel within budget hehe...
Sambil duduk menenangkan diri dalam keadaan jetleg, mata saya mencari-cari satu pojok yang nyaman buat bobok... tapi rasanya berat bagi saya yang travel sendirian, cewek pula... ga berani terlalu nekat tidur di sembarang tempat, kemudian ngorok tak terkendali dan di liatin orang lalu lalang di Airport wkwkwkwk....

Saya akhirnya berjalan dengan trolli penuh barang keliling KLIA yang super besar, naik turun dari satu lantai ke lantai yang lain, mencari sudut untuk ngaso. Akhirnya saya putuskan untuk beristirahat di Musholla seperti seorang musafir yang ingin beristirahat dan beribadah.... jiahhh. Pada saat malam belum larut masih banyak orang di musholla, tapi ketika sudah jam 2 malam tidak ada seorang pun dan tinggal saya sendirian di dalam musholla yang besar dan dingin, saya heran biasanya kalo di Jakarta banyak orang tiduran di musholla Airport dan akhirnya kebingungan saya terjawab, datanglah patroli bandara yang mengingatkan bahwa dilarang tidur di musholla wkwkwkwk... saya langsung pura-pura tawadhu' hehe maafkan saya ya Allah... walaupun tidak dilarang pun saya tetap takut berada di musholla sendirian tengah malam, apalagi letak musholla itu di ujung terujung bandara dengan view landasan pesawat langsung. Jam 3 malam saya keluar dari musholla kembali ke hall utama yang sudah lengang.

Ujung Bandara
Akhirnya saya menemukan kursi panjang di selasar hall untuk beristirahat. Saya lihat di selasar yang sama para backpacker bule sudah pada ngorok rame2... syukurlahh hati berasa tenang menemukan teman sejenis. Dengan menata selimut kecil dan bantal leher, saya akhirnya bisa bobok nyenyak di bangku panjang itu. Barang2 bawaan saya talikan ke kaki dan tangan supaya gak hilang, bisa jadi saya mendengkur setelah nya hehe. Saya terbangun jam 11 pagi ke esokan hari nya karena kesibukan di bandara, suara-suara orang lalu lalang dan pengeras suara yang tak henti-henti nya berbunyi, saya lirik para backpack di sebelah tempat saya sudah pada gone. 
Sambil menunggu jam 5 sore saya bermalas malasan di airport dengan tampang kusut, bagai orang gak penting banget, mondar mandir kayak orang hilang. Tapi setiap rangkaian pengalaman traveling saya nikmati dan menjadi moment yang tak terlupakan

View sudut saya tidur, not so bad lah
Tampang kusut after long flight

Me and KL corner in Oct 2013 (Legoland)

Me and KL in April 2013 (Petaling)
Me and KL in Dec. 2009 (KLCC Twin Tower)