10 Des 2014

Rengel Canyon

Mengunjungi tempat ini selalu mengingatkan akan masa kecil yang menyenangkan ketika saya berlibur di rumah nenek saya.
Kecamatan Rengel berada di lereng pegunungan kapur Tuban bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Bojonegoro.
Rumah nenek saya berada tepat di sebelah Gua Ngerong, gua yang di dalam nya terdapat mata air dan mengalir menjadi sungai yang bening. Di sungai itu banyak terdapat semacam ikan mujair dan penyu air tawar raksasa yang konon sebagai penjaga gua yang penuh dengan kelelawar itu.

Ikan berebut makan biji buah kapuk
Kelelawar bergelantungan di Gua Ngerong, nap time!

Tahan napassss, melihat lebih dekat di mulut Gua Ngerong yang penuh kelelawar dan ikan
Bercerita tentang masa SD, setiap liburan saya selalu ke Rengel dan melakukan segala kegiatan yang menyenangkan bagi anak kecil seumuran saya.
Saya bisa berenang seharian di sungai Ngerong dan bermain dengan ikan-ikan jinak yang senang mengigit kaki kecil ku, atau mendaki pegunungan kapur di belakang rumah dan menikmati pemandangan hijau sawah terhampar di bawah bersama paman saya.
Terkadang saya membantu nenek saya menjual gerabah di pasar Rengel, atau sekedar bermain "pura-pura" menjadi penjual gerabah hehe... Apapun yang saya lakukan tampaknya tidak mengganggu nenek, karena beliau sangat menyayangi saya.
Nenek saya bertubuh kecil dan enerjik, kami memanggil nya mbah Sum, beliau adalah bibi terkecil dari Ibu saya. Saya selalu betah berlibur lama-lama di rumah mbah Sum, yang paling saya ingat adalah masakan sederhana nenek saya; sayur asem lauk tempe dan ikan asin dengan sambal terasi yang nikmat sekali.
Di umurnya yang 80 tahun ini mbah Sum ku masih tetap energik, I'm wondering apa resep nya yah.... apa dari muda hingga usia senja beliau rajin mengunyah buah pinang dan irisan daun tembakau?? haha.... kalo pun iya itu resep nya, I will not dare to do that, engga tega membayangkan diriku duduk bengong dengan gumpalan tembakau lembab di sudut bibir ku hehe...
emji
Sungai Ngerong

Setiap tanggal 1 Januari (tahun baru) gua Ngerong dan gunung kapur di atasnya padat oleh pengunjung, dan banyak pedagang musiman pun bermunculan. Mereka mendirikan tenda-tenda bambu dengan penutup terpal, menjual aneka makanan ringan seperti gorengan, mie instant, ubi, kacang rebus dan es sirup yang berwarna merah menyala bagai warna pencelup tekstil :-D
Pada saat saya masih SMP dan berlibur tahun baru di Rengel, saya membantu mbah Sum berjualan di warung dadakan kan nya. Dan sepertinya saya satu-satunya pelayan yang modis di atas gunung itu hehehe.... saya ingat saya memakai kemeja yang saya tempeli aneka bross metal bergambar kan foto print artis luar: NKOTB, Tommy Page, Debbie Gibson... siapa lagi yaa, artis jadul deh pokok nya... hehehe....
Para pembeli yang rata-rata ABG desa itu, pada betah berlama lama ngendon di warung mbah Sum sambil celometan ga jelasss wkwkwkwk... gpp deeeh yang penting warung nenek saya laris manissss ;-)
Sunset di atas pegunungan kapur Rengel

Enjoying sunset glory di lereng gunung kapur
Masih ketika saya kecil, paman pernah mengajak saya ke sebuah penambangan batu di pegunungan kapur belakang rumah nenek. Para penambang menggergaji gunung kapur itu menjadi balok-balok kapur putih sebagai material tembok rumah.
Pada jaman itu mereka masih menggunakan peralatan traditional seperti gergaji dan kapak, saya kagum dengan bagian pegunungan yang di potong berubah menjadi sebuah seni pahat balok-balok yang indah.

Teringat akan keindahan itu membawa saya kembali ke Rengel untuk mencari tempat penambangan batu tersebut, di bulan Maret tahun lalu. Ketika tiba di sana ternyata tempat penambangan itu telah meraksasa, pahatan balok menjadi jurang dalam bahkan menciptakan gua-gua di dalam bumi. Saat ini para penambang menggali dan memahat hingga ke bagian dalam bumi dengan peralatan yang lebih canggih, jika batu yang terkeras sulit di pecahkan, para penambang tidak segan-segan menggunakan peledak untuk mengurai nya.
Seni pahat batu itu menciptakan pemandangan yang indah, walau di sisi lain pegunungan itu sedang di "habisi" perlahan-lahan.
Di pinggir jurang galian batu kapur
Mengintip kedalaman

Bekas pahatan yang di tinggal kan
Tercipta lembah buatan
The Trekker ;-)
Galian itu juga meninggalkan jurang dan kawah-kawah dalam yang menyerupai lembah. Beberapa kawah kecil yang di tinggalkan begitu saja, di genangi oleh air hujan. Walau terlihat kecil, kawah itu berbahaya karena kedalaman nya bisa mencapai puluhan meter. Namun siapa yang peduli dengan bahaya, jika menambang batu adalah mata pencaharian utama masyarakat yang hidup di pegunungan kering itu, para penambang bahkan tidak memperdulikan keselamatan mereka sendiri.
Mereka  bekerja menantang maut dengan peralatan keselamatan yang bahkan hampir tidak ada. Mereka masuk ke ceruk-ceruk gunung yang mereka gali hanya dengan seutas tali, tanpa helm dan tanpa alat pendakian. Yang terpikirkan hanya berapa balok batu yang bisa di buat hari itu, sehingga menghasilkan uang untuk di berikan kepada keluarga di rumah.
Iseng-iseng saya tanya salah satu penambang, harga balok batu kapur yang besar hanya Rp. 3,500 / balok........................... What a little price for a big work :-(
Gua buatan dan cerukan di dalam gunung
thetraveler
Penambang batu kapur di cerukan yang di ciptakannya sendiri, keep digging the rock
Masih dengan gergaji manual memotong balok batu kapur

10 Feb 2014

My Place My Plate ~ Italy & Belgium ~

Makanan dan traveling adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan, seperti kopi dan gula atau gin and tonic hehehe...
Setiap saya pergi ke suatu tempat, mencoba makanan khas dari daerah itu adalah hal yang kudu saya lakukan ;-) apalagi namanya makan-makan ya boow... siapa sih yang engga suka ;-p

When I am in Venice (Italian food)

ITALY...?? pasti nya identik dengan Pizza dan teman-teman nya: Spaghetti, Pasta, Lasagna, Fettuccine dan sejenis ... begitu landing di Venice airport dan lapar, langsung dong menuju food stall terdekat and try the authentic Italian Pizza, super thin and crusty... so yummm and only 2 Euros per slice hehe...


Dinner time kami mencoba different Italian food yang lebih proper daripada sekedar Pizza hehe...
Selain Pizza ternyata Italian juga suka akan Seafood, terlebih di Venice, yang merupakan daerah gugusan pulau-pulau kecil di pinggir laut. Penyajian menu Seafood-nya so simple, ada yang cuma di steam dan di sajikan fresh dengan jeruk nipis. Karena Seafood nya benar-benar fresh so it makes the taste delicious... di temani dengan Sparkling wine the Seafood is more tastier ;-). Setelah mencoba yang steam, kami juga mencoba mix seafood yang di goreng, both are yummy. But the most nicer and make the food even more yummy adalah karena waiter nya yang cakeeeepp, so Italian guy gitu loh. Jadi pada saat si Waiter sedang live plating the food... saya terhenyak menatap nya wkwkwkwk
Steamed Seafood

Mix fried Seafood
Waiter plating the food
Next day, kami pergi ke salah satu pulau di Venezia yaitu Murano, pusat kerajinan kaca di Italia. At lunch time we try local food yang lagi-lagi Seafood... yeaaah I like Seafood.... jadi ga ada bosan nya.
I try a full bowl of Mussels alias kerang hijau yang gede, daging nya juga tebel, engga kayak yang biasa saya beli di abang-abang Penjual Kerang keliling pada saat di Jakarta hehe...

Mussels from Italian sea
Teman saya memesan seporsi besar Spaghetti kerang juga... both taste are yummy. Porsi nya orang bule ya, besar-besar euy, belum lagi tambahan side dish seperti baked potato dan bread butter nya membuat perut saya semakin membuncit ;-p

Spaghetti dengan tiram
 Pada saat lunch di hari ketiga, saya mencoba cumi dengan black sauce (alias tinta nya) yang di sajikan dengan Polenta, yaitu kue traditional Italy yang terbuat dari corn flour. Untuk side dish saya memesan Spinach Salad, alias Salad bayam yang enak banget. Abis makan menu ini saya jaga tawa dan senyum, karena ga lucu doong pas klik narsis tiba2 senyum saya hancur karena ada tinta cumi di gigi saya wkwkwkwkw

Cumi dengan polenta cake

Allrite, setelah enjoy super lunch... at night tetep dooong kudu makan lagi hehe. Selama di Venice saya tinggal di guest house kecil yang terletak di dalam gang sempit di antara kanal kecil, seperti kebanyakan rumah lain di Venice, guest house saya tampak lusuh karena tembok bata nya mulai menua, namun begitu memasuki ruangan dalam, beda banget ama luar nya, semua bersih cling dan modern. Tak jauh dari gang guest house kami, ada Restoran Italy yang terletak di dalam halaman salah satu rumah penduduk, untuk menuju resto itu kami harus masuk lorong kecil, dan ketika sampai di ujung lorong itu kami di sambut setup open air restoran yang cozy. Dan aroma Italian food yang sangat menggugah selera turn on our appetite... makan lageee hehe...

Kali ini saya memesan Ravioli dengan (lagi-lagi) Seafood sauce, yang di mix dengan eggplant and chopped tomatoes... so super yummy

Ravioli sauce seafood

For the dessert, teman saya memesan Mascarpone Panna Cotta yang di topping dengan parutan coklat di sajikan cantik di gelas dessert. Sedangkan saya memesan my favourite dessert which is Chocolate Lava cake atau kadang di sebut juga Chocolate molten cake. Bagian yang paling saya suka jika menikmati dessert ini selagi hangat adalah ketika membelah kue ini tepat di bagian tengah nya coklat kental akan meleleh keluar dari dalam, so beautiful and deliciouse, that's Chocolate Lava....

For the best presentation, Chocolate lava cake ini di sajikan dengan Ice Cream. So you will find beautiful sensation antara lelehan coklat dari kue yang masih hangat di makan bareng dengan Vanilla Ice Cream... so damn yummy

The Desserts: Mascarpone Panna Cotta and Chocolate Lava Cake

Chocolate Lava Cake
Untuk breakfast di guest house, nothing special. Simple western breakfast, roti, buah, juice botol dan yoghurt.

Garden breakfast in the Guest House
Talking about Venice, is the most popular tourist destination in the world... film "The Tourist" yang di bintangi Jolie dan Depp menginspirasi saya untuk mengunjungi tempat yang indah ini.
Menurut data, jumlah turis yang ada di Venice melebihi jumlah penduduk asli nya... no wonder banyak crowd di mana-mana, benar-benar tourist trap. Apalagi pada saat musim panas berbagai turis dari belahan dunia ada di Venice.


Piazza San Marco the icon of Venice, I took this pic on public boat Grand Canal

Venice romantis, it's true, orang Italy sendiri juga terkenal romantis ;-). Atmosphere romantic tempat ini sangat kuat; budaya, lingkungan dan bangunan-bangunan tua seperti mengisahkan sejarah indah tentang kisah percintaan ala Romeo and Juliet. Venice sendiri di bangun di atas gugusan 118 pulau-pulau kecil yang di pisahkan oleh canal dan di hubungkan dengan jembatan. Tidak ada kendaraan di atas pulau-pulau di Venice ini, hanya perahu dan kapal motor yang menjadi trasportasi utama di Venice. Rumah-rumah padat dan kanal-kanal nya yang lebih mirip labirin yang sering membuat kami tersesat, walo begitu this floating city is amazing...

Gondolas
Floating city
Lost in Venice ;-)



When I am in Belgium

Sudah pada tahu kan yang terkenal dari Belgia adalah Cokelat dan Wafel nya... ada lagi yaitu frites! atau ala barat di sebut french fries atau kentang goreng.

Selama di sana, saya mencoba frites ini di kedai fast food yang menyediakan berbagai pilihan junk food ;-) termasuk kentang goreng dengan potongan yang gede gede niiih...

Frites dengan Saus Mayonaise
Belgian Wafel dengan Saus Cokelat
Mussel juga makanan khas Belgia yang sebenarnya juga banyak di temukan di Perancis dan Italia. Adalah sejenis kerang pipih yang di Asia cenderung di sebut kerang hijau. Di lautan Eropa sendiri banyak di jumpai petani Mussel. Di olah dengan cara di rebus dengan potongan parsley, daun bawang, celery, garam, onion, butter, yang ketika matang bercampur dengan kaldu Mussels itu sendiri sehingga rasa sup nya sangat enak. And it is my favourite dish... saya engga bosan-bosan nya memesan menu ini. Asyiknya menu ini di sajikan panas-panas sekaligus dengan panci nya, plus kentang goreng as side dish.

Mussels di Gran Place, Brussel
Mussel di Adelintje Restaurant, Ostende daerah coastline Belgia
Seafood lain yang saya coba adalah Buttered Fish, Fillet ikan panggang dengan saus Butter yang simple namun so delicious. We got bonus fresh steamed shrimps yang imut tapi rasa manis nya so crunchy

Buttered Grilled Fish
Steamed sweet sea Shrimps
At the other day, saya memesan Soup Ikan... but but totally not recomended, karena jauh dari bayangan saya. Yang saya idam kan clear soup dengan potongan ikan eh yang datang malah soup daging ikan yang di blender... kebayangkan... semacam bubur, tapi rasa ikan nya so strong dan amis.... so NO deh alias engga banget

Soup Ikan disajikan dengan roti dan mustrad sauce
Well enough Seafood, untuk meat walau bukan favorite saya, I try several times for Chicken and Beef  steaks.
Duck Liver Salad

Beef steak American way

Home cooking, grilled minced beef on eggplant, di sajikan dengan Tomat panggang dan buah Fig
Well each country has the way of cooking, and it's glad to explore the taste wherever I am. But still I always bring along with me instant noodles wherever I go ;-)

Brussels Belgium