26 Okt 2013

Cerita Cokelat dari Belgia

Kesukaan saya terhadap cokelat menemukan muaranya ketika berada di negeri yang terkenal dengan produk cokelat nya, Belgia. Berbagai macam olahan cokelat bisa saya temui di sini, dari cokelat bar, praline, cokelat untuk pastry & bakery hingga cokelat untuk minuman. Dan yang paling saya suka adalah cokelat praline dari Leonidas.

Varian produk cokelat praline Leonidas
Sejarah cokelat Belgia di mulai pada abad ke 19, pada saat kekuasaan Leopold II seorang raja ambisius yang memiliki kebijakan luar-negeri yang aggressive. Salah satu nya adalah kolonisasi di benua Africa, yang tentu saja memberi kemudahan kepada sang kolonial untuk mengambil hasil alam negara koloni nya itu, salah satunya adalah kakao mentah yang di jadikan bahan baku cokelat. Dengan meminjam tehnik pengolahan cokelat dari Swiss, Belgia berhasil menciptakan olahan cokelat dengan kualitas tinggi, mencampur cokelat dengan kacang, buah kering, dan bahan lain sehingga menjadi penganan exclusive hingga saat ini.

Selama abad kolonisasi bergejolak di berbagai belahan dunia (termasuk masa-masa VOC Hindia-Belanda di negeri kita tercinta ini) Belgia tetap mengimport kakao mentah dan memimpin industry cokelat di masa itu. Belgia mengembangkan berbagai olahan dari cokelat, serta terus menerus menciptakan kreasi baru cokelat. Salah satu nya cokelat praline yang di temukan di abad ke 20.

Praline isi pasta cokelat dan rice puff (courtesy of choco express)

Sebenarnya apa sih praline itu, setelah saya mempelajari nya di wikipedia, sepertinya perlu satu bahasan khusus untuk menceritakan si praline ini hehe... namun intinya praline in Belgian chocolate adalah hard chocolate shell with a softer and sometimes liquid filling, atau kurang lebih cokelat yang berisi pasta lembut (sumber: wikipedia).

Dark chocolate shell yang berisi pasta cokelat dengan hazelnut tumbuk
Selain cokelat praline, cokelat truffle juga menjadi produk favorit. Cokelat truffle sebenarnya sama seperti cokelat praline, hanya saja cokelat truffle ini berbentuk bulat atau kerucut yang dibuat dari campuran chocolate dan cream sehingga lebih gampang meleleh. Cokelat truffle ini di taburi cokelat bubuk, parutan kelapa kering atau kacang tumbuk. Di dalamnya bisa berisi pasta cokelat, kopi, karamel, cokelat cair, cream, kacang tumbuk, bahkan liqueuer yang jika di gigit akan meleleh sekejap di lidah kita... mmmm... yum yum.

Chocolate Truffle mix Leonidas

Hand made cokelat Truffle model kerucut
Truffles oh truffles!! a bite sized truffle can easily melt in your mouth...
Salah satu perusahaan pembuat cokelat yang terkenal adalah Leonidas, the old world Belgian chocolate maker. Leonidas menawarkan hingga 100 macam varietas penganan cokelat, dan memang rasanya t-o-p b-g-t alias top banget hehe... karena hanya menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan resep asli tradisi cokelat kuno Belgia. Demi citra Leonidas hanya menjual di store khusus Leonidas, dan semua cokelat nya hanya di buat di Brussel, Belgia. Termasuk cokelat untuk di ekspor karena Leonidas juga menerima order online dari seluruh dunia, keren ngga tuh ;-)

Salah satu galeri cokelat Leonidas di Brussel, entering this shop serasa berada di surga cokelat, kita di sambut dengan harum nya cokelat yang menggugah selera
Aneka cokelat dalam kemasan
Saya tidak hanya mencoba high quality chocolate saja, namun juga mencoba berbagai cokelat Belgia yang bisa di temukan di supermarket seperti Carrefour di dekat tempat tinggal saya. Diantara nya ada merk Cote D'Or dan lotus namun rasanya tetep saja yummmy. Selain Leonidas ada juga high quality Chocolatier company seperti Godiva dan Neuhaus.

Cote D'Or, cokelat Dessert 58 (tengah) is the favourite

Di Belgia, setiap kota memiliki resep unik tersendiri dalam mengolah cokelat. Kita bisa menemukan cokelat yang di olah dalam skala industri kecil (home made), restoran, hingga chocolate factory. Belgia berhasil membuat cokelat menjadi ikon penganan khas yang eksklusif negara ini dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Jika ingin mempelajari cara pembuatan cokelat para wisatawan bisa mengunjungi museum coklat atau chocolatier shop (pembuat coklat) dan terlibat langsung dalam pembuatan cokelat. Sungguh menggiurkan, sayang nya saya belum sempat mencoba wisata ini, but still ok for me, karena saya sudah mencoba berbagai produk cokelat Belgia yang memang ajibb itu ;-)

Box kemasan cokelat praline Leonidas, small box at 6 euro while for medium box is 12 euro

Mix of Leonidas pralines in small box (isi 20 pralines)
Cokelat juga menjadi bagian budaya penduduk setempat, saya rasa setiap rumah pasti menyimpan setidak nya satu batang cokelat di kulkas nya hehe. Di rumah keluarga tempat saya tinggal, bahkan menyimpan varian cokelat dengan berbagai rasa. Mereka menyuguhkan cokelat-cokelat dengan rasa unik yang belum pernah saya makan sebelum nya, seperti rasa kelapa, lavender yang wangi, bahkan rasa merica yang pedas... walaaahhh rasa yang aneh menurut saya.

Pernah setelah selesai makan malam bersama keluarga, iseng-iseng teman saya meminta saya mencoba 2 jenis cokelat tanpa memperlihatkan kemasan nya, dan mereka bertanya cokelat mana yang paling enak. Setelah saya mencoba keduanya, saya memilih cokelat yang lebih kental rasa cokelat nya yang ternyata adalah cokelat Belgia, sedangkan cokelat yang lain nya ternyata adalah cokelat dari Swiss. Mereka tersenyum puas dan memuji cita rasa saya terhadap cokelat.. ehem, ehem hehehe... But cokelat is cokelat for me, they all are yummy...!!

Ayah teman saya mengajarkan cara membuat minuman cokelat panas yang ternyata mudah, dengan mencampur bahan-bahan seperti cokelat bubuk, cokelat chips/blok, susu, air dan gula menjadi satu dalam panci, kemudian aduk perlahan dan didihkan di atas api sedang. Untuk resep lengkap nya akan saya bagikan di label my kitchen... ;-)

Membuat minuman cokelat hangat
Menikmati sore dengan home made cokelat hangat dan hazelnuts.
Karena kecintaan saya terhadap cokelat, di setiap meal time selama saya traveling di Eropa hampir setiap saat saya memesan cokelat hangat sebagai minuman. Mungkin karena pengaruh udara dingin, meminum cokelat hangat begitu nikmat dan bisa memulihkan tenaga setelah berjalan berkilo-kilo meter. Selain itu saya engga mau melewatkan begitu saja mencoba minuman cokelat hangat dari berbagai negara di Eropa selagi saya disana. And mostly cokelat hangat yang mereka buat sangat lezat...

Secangkir cokelat hangat when lunch at Zaandam, Belanda


Zaandam city centre, Belanda
Secangkir cokelat hangat di dalam mug motif khas Belanda, when dinner at Volendam - Belanda



Volendam, Belanda


Belgian hot chocolate drink Cecemel was so yummy, menikmati cokelat hangat during dinner di pinggir sungai Meuse - Dinant, Belgium


Meuse river and citadel on the rock, Dinant Belgium

Cokelat hangat ala Germany, dengan crunchy cookies yang enak when lunch at Monschau - Germany

Monschau, beautiful small and old town Germany

Segelas cokelat hangat dengan potato pancake saus apel, pada saat lunch di Eltz castle, Germany

Eltz Castle, Germany


Rainy day at Eltz castle Germany, suhu saat itu 7*C and my fingers was freezing

Cokelat hangat di kedai lunch and ice cream, Vianden - Luxembourg


Vianden castle, Luxembourg

Heavy hot chocolate drink of Paul restaurant at Luxembourg. Yang ini sangat kental bagai bubur, sepertinya di tambahkan jelly powder untuk mengental kan nya. But still the taste was so nice...

Pont Adolphe, Luxembourg city centre


Grund, the old city of Luxembourg




The chocolate lover ;-) at Grund - Luxembourg



Tidak ada komentar: